MATERI SOSIOLOGI XI KELOMPOK SOSIAL

KELOMPOK SOSIAL

PENGERTIAN
·      Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok social sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
·      Soerjono Soekanto, kelompok social adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi
·      Hendro puspito, kelompok social sebagai suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

Kesimpulan:
“Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.”

SYARAT KELOMPOK SOSIAL
·         Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok tsb.
·         Adanya hubungan timbal balik antaranggota
·         Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau kesamaan nasib
·         Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
·         Bersistem dan berproses

CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
·         Memiliki stuktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
·         Memiliki norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
·         Memiliki kepentingan bersama
·         Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya

DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL
·      Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
Misalnya : kelompok arisan, kelompok seniman, kelompok olahragawan
·      Faktor darah dan keturunan yang sama (Common Ancestry)
Misalnya : kelompok keturunan Arab, kelompok keturunan Cina
·      Faktor geografis
Misalnya : masyarakat yang tinggal di daerah Pantai membentuk kelompok nelayan
·      Faktor daerah asal yang sama
Misalnya : KMJB (Keluarga Mahasiswa Jabar), Keluarga Besar Minang

KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL
1.  MENURUT CARA TERBENTUKNYA
1)     Kelompok semu
Ciri-ciri kelompok semu :
1)       Tanpa rencana dan terbentuknya secara spontan
2)       Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
3)       Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi, dan tidak ada komunikasi secara terus-menerus
4)       Tidak ada kesadaran berkelompok
5)       Kehadirannya tidak konstan

Kelompok semu terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
a.       Kerumunan (Crowd)
Kerumuhan ialah kehadiran orang-orang secara fisik. Kerumunan ini segera menghilang setelah orang-orangnya bubar, dan dengan demikian kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang sifatnya sementara.
Kerumunan dapat dibedakan antara yang berguna bagi organisasi sosial masyarakat yang timbul dengan sendirinya (tanpa diduga sebelumnya), serta kerumunan yang dikendalikan oleh keinginan-keinginan pribadi, kerumunan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
·         Formal Audience / khalayak penonton / pendengar resmi: mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan tetapi sifatnya sangat pasif. Contoh : penonton boiskop, hadirin suatu khotbah
·         Planned Expressive Group : kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetepi mempunyai persamaan tujuan serta kepuasan yang dihasilkan. Contoh : orang yang berdansa, berpesta dan berekreasi
·         Inconvenient Causal Crowds: kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Contoh : orang antri karcis, orang yang menunggu bus
·         Panic Causal Crowds / kerumunan panik: orang-orang dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan dari suatu bahaya
·         Spectator Causal Crowds / kerumunan penonton : terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu, hampir sama dengan khalayak penonton tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan
·         Acting Lawless Crowds / acting mob / kerumunan emosional : mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma- norma sosial
·         Immoral Lawless Crowds / kerumunan tak bermoral : segala tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup.
b.       Massa (Mass)
Massa sebenarnya mendekati kerumunan, karena ciri-cirinya hampir sama, bedanya terletak pada ciri massa yang kemungkinan terbentuknya memang disengaja, direncanakan, ada persiapan yang tidak mendadak, dan tidak spontan. Contohnya : kelompok yang sengaja dihimpun pada saat unjuk rasa, berkampanye, dan lain sebagainya.
c.       Publik (Public
Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi seperti radio, televisi, dan sebagainya. Alat-alat komunikasi ini dapat membentuk publik lebih besar lagi jumlahnya. Publik sendiri tidak bisa terjadi pada tempat yang sama. Untuk memudahkan pembentukan publik, digunakan cara-cara yang ada hubungannya dengan nilai-nilai sosial atau kebiasaan dari masyarakat yang bersangkutan.

2)    Kelompok nyata
Kelompok sosial yang nyata mempunyai berbagai bentuk tetapi ada satu ciri yang sama, yaitu kehadirannya bersifat tetap. Hampir pada semua kelompok sosial yang terjadi di masyarakat merupakan kelompok nyata. Adapun bentuk-bentuk kelompok nyata adalah:
a.     Kelompok statistik (Statistick Group)
Kelompok statistik merupakan kelompok yang biasanya digunakan sebagai sarana penelitian. Agar penelitian mudah dilakukan, maka masyarakat dikelompokkan sesuai dengan kepentingannya. Contohnya kelompok laki-laki dan wanita, kelompok anak-anak, kelompok pengusaha, dan sebagainya.
b.     Kelompok kemasyarakatan (Societal Group)
Kelompok kemasyarakatan adalah kelompok yang di dalamnya terdapat persamaan kepentingan pribadi diantara para anggotanya, tetapi kepentingan tersebut bukanlah kepentingan bersama. Kelompok kemasyarakatan dapat mempunyai wilayah yang tidak terbatas. Contohnya kelompok yang memiliki kesamaan warna kulit, kelompok masyarakat suku Jawa, dan sebagainya.
c.      Kelompok sosial (Social Group)
Kelompok sosial oleh para ahli sosiologi sering disebut kelompok masyarakat “khusus”. Sering kali kelompok ini terjadi karena ikatan pekerjaan, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan sebagainya. Kelompok sosial agak berbeda dengan kelompok terdahulu karena di antara para anggotanya sudah terjadi interaksi dan interelasi yang terus menerus sehingga terjadi komunikasi. Contohnya kelompok teman bermain, tetangga, dan sebagainya.
d.     Kelompok asosiasi (Associational Group)
Kelompok asosiasi mempunyai bentuk yang tetap. Kelompok asosiasi paling mudah dikenali karena adanya wadah tertentu atau ada kepengurusan. Contohnya partai politik, perkumpulan olah raga, dan sebagainya.

2.    MENURUT IKATANNYA (Ferdinand Tonnies)
Kelompok sosial ini didasarkan atas keeratan ikatan antar anggotanya. Ferdinand Tonies, membagi kelompok ini menjadi 2 yaitu, Gemeinschaft dan Gesellschaft. Kedua kelompok ini oleh Djojodiguno kemudian dikenalkan dengan istilah Paguyuban dan Patembayan.
a.       Paguyuban (Gemeinschaft)
Paguyuban adalah kelompok yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Gemeinschaft memiliki beberapa tipe yaitu:
·        Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)
Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.
·        Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.
·        Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)
Contoh: partai politik berdasarkan agama
b.       Patembayan (Gesellschaft)
Patembayan merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar kepentingan tertentu. Seseorang akan menjadi anggota patembayan dengan memperhitungkan untung rugi dan ikatan antaranggotanya bersifat longgar.
Ciri-ciri kelompok patembayan :
·         Hubungan antaranggota bersifat formal
·         Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
·         Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
·         Lebih didasarkan pada kenyataan sosial.
Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Gemeinschaft
Gesellschaft
Personal
Impersonal
Informal
Formal
Tradisional
Utilitarian (Nilai guna)
Sentimental
Realitas

3.    MENURUT KUALITAS HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA (Charles H. Colley dan Ellsworth Farris)
a.    Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal, Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan
b.   Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat, Contoh : sekolah, PGRI.

4.   MENURUT PENCAPAIAN TUJUAN (J.A.A. Van Doorn)
a.   Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya, Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b.   Kelompok In Formal
kelompok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim, Contoh: Keluarga, teman bermain

5.    MENURUT K. MERTON
a.     Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut atau langganan dari sebuah kelompok, Contoh : Anggota OSIS
b.     Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut, Contoh: Anggota ABRI.

6.   MENURUT SUDUT PANDANG INDIVIDU(W. G. Sumner)
a.    In Group Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.
b.    Out Group Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group.

7.   MENURUT SOLIDARITASNYA (Emile Durkheim)
a.    Kelompok Solidaritas Mekanik : kelompok yang solidaritasnya lebih ditentukan oleh ikatan emosional, kekerabatan, persamaan cita-cita, dan ikatan keagamaan.
b.   Kelompok Solidaritas Organik : kelompok yang solidaritasnya lebih ditentukan oleh ikatan fungsonal/profesional.

HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK SOSIAL
Menurut Kinloch, Hubungan antar Kelompok dibedakan menjadi 4 kriteria :
1.       Fisiologis (Tujuan atau pemikiran sama)
2.       Kebudayaan
3.       Ekonomi
4.       Perilaku

POLA HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
1.     Akulturasi
Hubungan antar kelompok ras yg bertemu mulai berbaur dan berpadu. Contoh : Hilangnya kebudayaan asli daerah akibat interaksi paksa dengan pemerintah colonial Belanda
2.     Dominasi
Terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain . Contoh : Kedatangan bangsa eropa ke benua asia untuk memperoleh SDA. Macam-macam dominasi:
·       Ethnosentrisme merupakan suatu sudut pandang yang menempatkan kelompok sendiri di atas segala-galanya dan menilai kelompok lain menggunakan kelompok sendiri sebagai rujukan.
·       Diskriminasi : Perlakuan berbeda terhadap orang yang dikelompokkan dalam kategori khusus.
·       Seksisme : Ideologi yang beranggapan bahwa hal kecerdasan dan kekuatan fisik laki-laki melebihi perempuan dan perempuan lebih emosional dari pada laki-laki.
·       Rasisme : Ideologi yang didasarkan pada keyakinan bahwa  ciri tertentu yang dibawa sejak lahir menandakan bahwa pemilik ciri itu lebih rendah sehingga mereka didiskriminasi
·       Genosida ( Genocide ) : Pembersihan / penghapusan etnik.
·       Paternalisme : Bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.
·       White Supermacy : Ideologi rasis yang menganggap bahwa orang kulit putih lebih unggul daripada orang kulit hitam.

Post a Comment

0 Comments