Liga Arab (Bahasa Arab: الجامعة العربية al-Jāmiʻa al-ʻArabiyya), secara resmi disebut Liga Negara Arab (Bahasa Arab: جامعة الدول العربية Jāmiʻat ad-Duwal al-ʻArabiyya)
Lambang Organisasi Liga Arab |
Organisasi
ini dibentuk pada tanggal 22 Maret 1945 oleh Negara Mesir, Irak, Transjordan
(Yordania pada tahun 1946), Libanon Arab Saudi, dan Suriah, kemudian diikuti
oleh Yaman yang bergabung pada tanggal 5 Mei 1945. sampai sekarang ini markas
Liga Arab berada di Kairo, Mesir.
Liga
Arab adalah organisasi regional yang awalnya merupakan Pan Arabisme yang dibentuk oleh Inggris untuk melawan pemerintahan
Otoman Turki yang merupakan musuhnya dalam Perang Dunia II. Inggris sebagai
negara yang menguasai sabagian besar daerah Arab pada abad ke-19 menyadari
pentingnya dibentuk organisasi tersebut. Inggris menyadari hal ini dengan
membantu Arab untuk melakukan gerakan revolusi melawan Kesultanan Usmaniyah
yang merupakan lawan dari Inggris pada Perang Dunia Pertama. Inggris berjanji
mereka akan membantu bangsa Arab untuk membentuk sebuah negara persatuan
dibawah kepemimpinan Sharif Hussein bin
Ali di Mekkah. Namun Setelah memenangkan peperangan, Inggris mengkhianati
Sharif Hussein bin Ali dan selanjutnya membagi wilayah Arab menjadi
negara-negara bagian kecil dan menerapkan kebijakan “Devide and Rule”.
Ketika
Perang Dunia II, Inggris kembali
membutuhkan bantuan Arab dan menyebarkan paham Arabisme dengan janji
akan membentuk formasi awal Liga Arab. Akan tetapi, kebanyakan intelektual Arab
percaya bahwa sebenarnya Inggris tidak ingin membentuk Liga Arab demi persatuan
Arab, sebaliknya ingin menggunakan organisasi tersebut untuk mencegah persatuan
negara-negara Timur Tengah.
Kemudian
pada tahun 1943, Mesir memprakarsai gerakan Liga Arab. Berdasarkan Pasal 2 Pact of The League of Arab States,
fungsi dan tujuan utama Liga Arab adalah: “Menjaga hubungan baik diantara
negara-negara Arab dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan politik negara
anggota, melindungi kemerdekaan dan kedaulatan negara, dan menyelaraskan
kepentingan-kepentingan Arab.”
Disamping
itu Liga Arab terlibat didalam politik, ekonomi, kebudayaan dan bidang-bidang
sosial dengan tujuan untuk mengembangkan kesejahteraan negara-negara anggota.
Liga Arab juga telah berperan ganda sebagai sebuah forum bagi negara-negara
anggota untuk menyeimbangkan kedudukan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
negara-negara dan tempat penyelesaian perselisihan internal anggota seperti
Perang Saudara di Lebanon tahun 1958.
Para pemimpin Liga Arab |
Ketika
pertama kali didirikan, yaitu pada waktu penandatangan Pact of The League of Arab States 1945 keanggotaan organisasi ini
hanya terdiri dari 7 negara saja. Kemudian
berturut-turut negara yang bergabung adalah:
1.
Mesir- 22 Maret 1945 (pendiri) (keanggotaannya pernah
dihentikan pada tahun 1979-1989)
2.
Irak - 22 Maret 1945 (pendiri)
3.
Yordania - 22 Maret 1945 (pendiri) (saat bergabung masih
bernama "Transyordania")
4.
Lebanon - 22 Maret 1945 (pendiri)
5.
Arab Saudi - 22 Maret 1945 (pendiri)
6.
Suriah - 22 Maret 1945 (pendiri)
7.
Yaman - 5 Mei 1945 (pendiri)
8.
Libya - 28 Maret 1953
9.
Sudan - 19 Januari 1956
10.
Maroko - 1 Oktober 1958
11.
Tunisia - 1 Oktober 1958
12.
Kuwait - 20 Juli 1961
13.
Aljazair - 16 Agustus 1962
14.
Uni Emirat Arab - 12 Juni 1971
15.
Bahrain - 11 September 1971
16.
Qatar - 11 September 1971
17.
Oman - 29 September 1971
18.
Mauritania - 26 November 1973
19.
Somalia - 14 Februari 1974
20.
Palestina[4] - menggantikan posisi yang dipegang PLO
sejak 9 September 1976
21.
Djibouti - 9 April 1977
22.
Komoro - 20 November 1993
Pada tahun
1979, keanggotaan Mesir dalam Liga Arab dicabut karena Mesir terbukti
menandatangani Perjanjian Damai dengan Israel. Dan kantor pusat Liga Arab pun
yang sebelumnya berkedudukan di Kairo, Mesir dipindahkan ke Tunis, Tunisia.
Akhirnya delapan tahun kemudian, yakni pada tahun 1987 para pemimpin dunia Arab
memutuskan untuk memperbaharui kembali hubungan diplomatik dengan Mesir dan
pada tahun 1989 Mesir diterima kembali menjadi anggota Liga Arab, selain itu,
kantor pusat Liga Arab juga dikembalikan ke Kairo, Mesir.
Sejauh
ini ada 3 negara pemantau, yaitu:
Eritrea, yang bergabung pada tanggal 6 Januari 2003, kemudian pada tahun
2006, Venezuela juga bergabung menjadi Negara pemantau dan yang terakhir yaitu
India yang menjadi Negara pemantau pada tahun 2007.
0 Comments