MATERI SOSIOLOGI XII LEMBAGA SOSIAL


LEMBAGA SOSIAL
Pengertian Lembaga Sosial 
Lembaga adalah pola yang terorganisasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang lahir dengan adanya berbagai budaya sebagai satu ketetapan yang tetap, memperoleh konsep kesejahteraan masyarakat.
Istilah yang digunakan dari lembaga sosial adalah institusi sosial (Social Institution) atau pranata sosial. Istilah ini terjemahan dari bahasa jerman yaitu Soziale Gebilde
Lembaga sosial adalah sistem norma atau aturan-aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan badan atau institut merupakan sekelompok orang yang terorganisir yang bertugas melaksanakan aktivitas itu. 
  • Koentjaraningrat 
Lembaga sosial merupakan suatu sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. 
  • Soerjono Soekanto
Adalah kumpulan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. 
  • Major Polak
Merupakan suatu kompleksitas atau system peraturan dan adapt istiadat yang mempertahankan nilai-nilai penting.

Maka dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial tidak lepas dari: 
  • Nilai dan norma 
  • Pola perilaku yang teratur
  • Sistem hubungan
Ciri-ciri lembaga sosial menurut J.L Gillin & J. P. Gillin:
  • Mempunyai tingkat kekelan tertentu
  • Mempunyai tujuan
  • Mempunyai perangkat untuk mencapai tujuan
  • Mempunayi lambang atau symbol
  • Mempunyai tradisi tertulis dan tidak tertulis
  • Membentuk organisasi pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktifitas masyarakat.
Proses Terbentuknya Lembaga Sosial 
Proses terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan. Kemudian timbul aturan yang disebut norma. Norma akan berjalan dengan baik bila ada lembaga sosial.
Norma dalam masyarakat memiliki kekuatan mengikat yang berbeda-beda, maka dikenal empat macam norma berdasarkan kekuatan mengikatnya menurut ilmu sosiologi, yaitu:
  • Cara (Usage
  • Kebiasaan(Folkways
  • Tata kelakuan (Mores
  • Adat Istiadat (Custom)
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga (Institutionalized) apabila norma tersebut:
  • Diketahui 
  • Di pahami atau dimengerti 
  • Ditaati 
  • Dihargai
Suatu norma seharusnya tidak hanya terhenti sampai pelembagaan saja, tetapi juga harus meresap dalam jiwa anggota masyarakat (Internalized)
TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL 
Berdasarkan perkembangannya:
  • Crescive institutions, Lembaga yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat
  • Enacted institutions, Lembaga yang sengaja dibentuk untuk kepentingan tertentu
Berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat
  • Basic Institutions, Lembaga yang digunakan untuk mempertahankan dan memelihara tata tertib dalam masyarakat
  • Subsidiary Institutions : Lembaga sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang kurang penting.
Berdasarkan penerimaan masyarakat
  • Social sanctioned institutions, Lembaga yang diterima masyarakat. spt; sekolah, perusahaan, perbankan dan koperasi
  • Unsanctioned Institutions, Lembaga yang ditolak masyarakat, spt; perjudian, perampokan, dll.
Berdasarkan faktor penyebarannya
  • General Institutions, Lembaga yang dikenal oleh hamper seluruh masyarakat di dunia. Spt; agama, IPTEK
  • Restricted Institutions, Lembaga yang dianut oleh masyarakat tertentu. Spt; agama Islam, Kristen, Hindu, dll.
Berdasarkan sudut fungsinya:
  • Operative Institutions. Lembaga yang berfungsi menghimpun tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga. Spt; Lembaga industry
  • Regulative Institutions. Lembaga yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga itu sendiri. Contoh; Lembaga Hukum.
Fungsi Lembaga Sosial
  • Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana seharusnya bertingkah laku
  • Menjaga keutuhan masyarakat
  • Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial
Lembaga sosial juga memiliki fungsi:
  • Manifes (Nyata)
  • Latent ( Terselubung/tak disadari)
LEMBAGA SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Lembaga/pranata Keluarga
Merupakan kesatuan kelompok terkecil dalam masyarakat. 
Memiliki fungsi Nyata:
  • Biologis/Reproduksi: Mengatur hubungan seksual untuk memperoleh keturunan
  • Edukasi: Mengatur tanggungjawab untuk merawat dan mendidik anak
  • Sosialisasi: Mengatur hubungan kekeluargaan dan kekerabatan.
  • Afeksi: Mencurahkan kasih saying kepada anggota keluarga yang lain.
Fungsi Tersembunyi:
  • Ekonomi: Mengatur dan memenuhi kebutuhan rumah tangga
  • Kontrol Sosial: Pengendali sosial dari tindakan menyimpang
  • Pewarisan: Gelar dan marga
  • Proteksi: Melindungi anggota keluarga.
Lembaga/Pranata Ekonomi Pranata sosial yang bertalian dengan pengaturan bidang ekonomi, seperti masalah produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.
Lembaga/Pranata Politik Merupakan institusi atau pranata yang mempunyai kegiatan dalam suatu Negara yang berkaitan dengan proses untuk menentukan dan melaksanakan tujuan Negara.
Fungsi pranata politik:
  • Memelihara ketertiban dalam wilayahnya
  • Menjaga keamanan dari berbagai ancaman dan serangan pihak luar
  • Melaksanakan kesejahteraan umum, menyelenggarakan perencanaan dan pelayanan pemenuhan kebutuhan publik.
Lembaga/Pranata Pendidikan
Fungsi Nyata:
  • Mempersiapkan anggota masyarakat dalam mencari nafkah
  • Mengembangkan bakat/potensi yang dimiliki seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
  • Melestarikan kebudayaan dengan mewariskan kepada generasi berikutnya
  • Melatih dan mengebangkan minat dan bakat yang dimiliki seseorang.
Fungsi Latent/tersembunyi:
  • Menunda kedewasaan anak
  • Menjadi saluran mobilitas sosial
  • Memelihara integrasi dalam masyarakat
Lembaga/Pranata Agama
Kedudukan agama terletak pada ajaran yang dipandang sacral oleh pemeluknya. Melalui wahyu atau kitab suci memberi petunjuk kepada manusia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Unsur-unsur Agama:
  • Kepercayaan
  • Symbol agama
  • Praktek keagamaan
  • Umat beragama
  • Pengalaman beragama
Fungsi Agama:
  • Pola keyakinan(doktrin) yang menentukan sifat hubungan manusia dengan tuhannya dan dengan sesamanya.
  • Ritual keagamaan yang melambangkan keyakinan dan mengingatkan manusia dengan keyakinan(doktrin) tersebut.
  • Seperangkat norma perilaku yang konsisten dengan doktrin tersebut, memunculkan kelas sosial berdasarkan tingkat keimanan(fungsi laten).

Post a Comment

0 Comments